6 Calon Pengganti Potensial Thiago Motta di Juventus

Index

Masa depan pelatih Juventus, Thiago Motta, tengah menghadapi ketidakpastian yang besar. Performanya yang kurang memuaskan di lapangan telah mengancam posisinya. Juventus, di bawah arahan Motta, telah mengalami sejumlah kemunduran, termasuk tersingkir lebih awal dari kompetisi Liga Champions dan Coppa Italia. Terlebih lagi, dua kekalahan telak yang dialami oleh La Vecchia Signora, yaitu kalah 0-4 dari Atalanta dan 0-3 dari Fiorentina, semakin meningkatkan tekanan terhadapnya.

Kekalahan Membuat Juventus Terancam

Kekalahan beruntun tersebut membuat Juventus terancam gagal lolos ke kompetisi Eropa pada musim depan. Saat ini, Juventus berada di posisi kelima dengan raihan 52 poin, hanya unggul satu poin dari Bologna dan terpaut satu poin dari Lazio. Dengan kondisi tim yang stagnan, manajemen Juventus kini dikabarkan tengah mencari pengganti yang potensial untuk Motta agar tim tetap bisa bersaing di musim mendatang. Berikut adalah enam nama calon pengganti Thiago Motta yang bisa menjadi pilihan Juventus.

1. Antonio Conte

Antonio Conte merupakan salah satu manajer berpengalaman yang telah terbukti sukses di Serie A. Karier kepelatihannya dimulai di Arezzo sebelum akhirnya meraih kesuksesan besar bersama Juventus. Di klub ini, dia berhasil mendapat tiga gelar Serie A secara berturut-turut, dan juga membangun tim yang dominan dan solid. Setelah sukses di Juventus, Conte melatih tim nasional Italia, membawa Chelsea meraih gelar Premier League pada musim 2016/2017, serta memimpin Inter Milan menjuarai Serie A musim 2020/2021.

Dengan pendekatan taktik disiplin dan gaya kepemimpinan yang tegas, Conte sangat cocok untuk membawa stabilitas dan kekuatan bagi Juventus. Pengalamannya di level domestik dan internasional menjadikannya pilihan utama untuk menggantikan Motta.

2. Gian Piero Gasperini

Gian Piero Gasperini dikenal sebagai pelatih dengan filosofi sepak bola menyerang yang sangat agresif. Kesuksesannya di Atalanta menunjukkan kemampuannya dalam membangun tim yang tidak hanya dominan di Serie A, tetapi juga dapat bersaing di kompetisi Eropa. Gasperini juga memiliki pengalaman sebelumnya di Genoa dan Inter Milan, meski ia gagal di Inter Milan.

Di Atalanta, ia berhasil membentuk tim dengan gaya bermain yang mengandalkan tekanan tinggi dan serangan cepat. Gaya permainan Gasperini yang atraktif dan efektif menjadikannya salah satu calon pengganti yang menarik untuk Juventus. Ia bisa membawa identitas baru yang segar di Juventus.

3. Stefano Pioli

Stefano Pioli merupakan salah satu pelatih berpengalaman yang telah melatih beberapa klub top di Italia, seperti Parma, Lazio, Fiorentina, dan Inter Milan. Pencapaian terbaiknya adalah ketika ia memimpin AC Milan meraih gelar Serie A pada musim 2021/2022 setelah menunggu selama 11 tahun. Meskipun performa Milan menurun setelah itu, Pioli tetap menjadi salah satu pelatih yang dihormati di Italia.

Saat ini, Pioli melatih Al Nassr di Arab Saudi, tim yang dihuni oleh bintang Cristiano Ronaldo. Pengalamannya di liga domestik dan internasional serta kepemimpinannya yang kuat menjadikannya calon yang kuat untuk menggantikan Motta di Juventus.

4. Roberto Mancini

Roberto Mancini ialah pelatih yang berpengalaman dan dikenal dengan filosofi sepak bola nyayang menyerang dan juga taktik fleksibelnya. Ia meraih sukses besar di Inter Milan, memenangkan tiga gelar Serie A berturut-turut. Mancini juga memimpin Manchester City menjuarai Premier League musim 2011/2012, menandai gelar liga pertama bagi City dalam 44 tahun.

Kesuksesan Mancini di level internasional tercatat dengan kemenangan Italia di Euro 2020. Meskipun ia saat ini tidak melatih klub setelah meninggalkan timnas Arab Saudi, pengalaman dan fleksibilitas taktis Mancini menjadikannya salah satu kandidat potensial yang dapat membawa Juventus kembali ke jalur kemenangan.

5. Xavi Hernandez

Xavi Hernandez, yang terkenal dengan filosofi tiki-taka yang menjadi ciri khas Barcelona, merupakan mantan pemain bintang klub tersebut. Kemudian setelah pensiun sebagai pemain, Xavi Hernandez mulai membangun karier kepelatihannya di Al Sadd, Qatar, dan meraih beberapa trofi domestik. Pada 2021, ia kembali ke Barcelona sebagai pelatih dan berhasil membawa klub tersebut meraih gelar La Liga 2022/2023.

Namun, meskipun berhasil meraih gelar liga, Xavi menghadapi banyak tekanan di Barcelona dan akhirnya mengundurkan diri pada 2024. Filosofi tiki-taka yang diterapkan Xavi bisa menjadi pendekatan yang menarik bagi Juventus untuk mengubah gaya permainan mereka menjadi lebih dominan dan menghibur. Xavi kini mencari tantangan baru di Eropa.

6. Igor Tudor

Igor Tudor adalah pelatih yang dikenal dengan gaya taktiknya yang agresif dan intensitas tinggi. Ia memulai karier kepelatihannya di Hajduk Split dan telah melatih berbagai klub Eropa, termasuk Udinese, Galatasaray, dan Hellas Verona. Keberhasilan terbesar Igor Tudor mulai berdatangan saat ia melatih Marseille, di mana ia membawa tim finis di posisi ketiga Ligue 1 dengan gaya bermain menyerang yang menarik.

Setelah meninggalkan Marseille pada 2023, Tudor sempat melatih Lazio namun kemudian berpisah dengan klub tersebut. Gaya kepelatihan Tudor yang enerjik dan agresif bisa memberikan Juventus pendekatan baru yang lebih ofensif dan menantang.

Ketidakpastian Masa Depan Thiago Motta

Dengan ketidakpastian yang menyelimuti masa depan Thiago Motta di Juventus, keenam manajer ini muncul sebagai calon pengganti yang potensial untuk memimpin La Vecchia Signora. Dari pelatih berpengalaman di Serie A seperti Antonio Conte dan Gian Piero Gasperini hingga sosok internasional seperti Roberto Mancini dan Xavi Hernandez, Juventus memiliki berbagai opsi untuk mempertimbangkan pengganti yang tepat. Pada akhirnya, bulan-bulan mendatang akan menjadi waktu yang menentukan untuk melihat siapa yang akan diberikan kesempatan untuk membawa Juventus kembali ke puncak sepak bola Italia.

Baca berita bola lainnya disini