Beban Finansial Manchester United: 8 Pemain dengan Gaji Tinggi dan Kontribusi Minim

Index

Keuangan Manchester United saat ini tampaknya berada dalam kondisi yang sangat mengkhawatirkan, sejalan dengan pepatah “besar pasak daripada tiang.” Setan Merah dilaporkan mengeluarkan hampir £1,2 juta (sekitar Rp25,5 miliar) setiap minggunya untuk menggaji pemain yang dipinjamkan, cedera, atau yang sudah tidak dibutuhkan lagi. Ini setara dengan sekitar £62 juta (Rp1,31 triliun) per tahun—jumlah yang sangat besar bagi sebuah klub yang sedang berjuang untuk mencapai performa maksimal.

Pemain di Bayar Terlalu Mahal, Tapi Tidak memberikan Kontribusi

Melihat besarnya uang yang dikeluarkan tanpa imbalan yang sebanding di lapangan, Sir Jim Ratcliffe, pemilik baru Manchester United, mengungkapkan ketidakpuasannya. Ratcliffe dengan tegas mengkritik sejumlah pemain utama yang menurutnya dibayar terlalu mahal namun tidak memberikan kontribusi yang signifikan.

Meski sudah terjadi pergantian pelatih dari yang awalnya Erik ten Hag diganti oleh Ruben Amorim pada November 2024, Manchester United masih terjebak di peringkat ke-14 klasemen sementara Premier League dengan hanya mengoleksi 34 poin. Kinerja tim yang stagnan dan terus berlangsungnya pemborosan anggaran semakin menambah kekhawatiran di kalangan pengelola klub. Berdasarkan data dari Capology, Planet Football merangkum daftar pemain yang telah menguras sumber daya finansial klub, tetapi memberikan kontribusi yang sangat minim terhadap performa tim.

Daftar Pemain Yang Menguras Finansial Klub

1. Marcus Rashford

Meskipun saat ini Aston Villa menanggung 75% dari gaji Marcus Rashford, Manchester United masih diwajibkan untuk membayar kurang lebih sekitar £75.000 (Rp1,59 miliar) per minggu nya untuk sang pemain. Rashford, yang dipinjamkan ke Villa, sempat menunjukkan kualitasnya, namun masih belum jelas apakah Villa akan membeli sang pemain pada musim panas 2025. United tetap menanggung sebagian besar gajinya meskipun kontribusinya terbatas selama masa peminjaman ini.

2. Jadon Sancho

Jadon Sancho menjadi beban finansial lain bagi Manchester United. Meskipun Chelsea menanggung 40% dari gaji mingguan Sancho yang sebesar £250.000 (Rp5,31 miliar), Manchester United masih diwajibkan untuk membayar sebanyak £150.000 (Rp3,19 miliar) untuk per minggu. Selama setahun, United akan mengeluarkan sekitar £7,8 juta (Rp165,8 miliar) untuk pemain yang sama sekali tidak tampil dalam pertandingan apapun. Belum lagi, United masih berutang kepada Borussia Dortmund atas biaya transfer sang pemain, menambah beban finansial yang sudah berat.

3. Antony

Antony, winger asal Brasil, juga menjadi pemain dengan gaji tinggi yang tidak memberikan kontribusi signifikan. Setelah kesulitan beradaptasi di Premier League, Antony menunjukkan peningkatan selama masa peminjamannya di Real Betis, di mana ia menghasilkan satu gol atau assist setiap 126 menit. Meskipun begitu, United tetap membayar nya £60.000 (Rp1,27 miliar) per minggu, dengan Betis menanggung sisa gajinya. Masa depan Anthony di Old Trafford pun masih tidak jelas, membuat gaji tinggi yang diterimanya terus menjadi beban bagi klub.

4. Casemiro

Casemiro ialah merupakan salah satu pemain dengan gaji yang paling tinggi di Premier League, mencapai £350.000 (Rp7,44 miliar) per minggu. Namun, bagi Manchester United, gaji besar yang dibayar kepada gelandang asal Brasil ini ternyata menjadi beban. Pemain berusia 33 tahun itu masih memiliki satu tahun tersisa dalam kontraknya, yang berarti United harus terus membayar gaji premium meskipun Casemiro mungkin sudah tidak berada di puncak performanya.

5. Mason Mount

Mason Mount, yang diboyong dari Chelsea dengan gaji mingguan £250.000 (Rp5,31 miliar), juga jadi salah satu pemain mahal yang tidak dapat memberi hasil yang diinginkan Manchester United. Sejak bergabung pada 2023, Mount hanya menjadi starter dalam sembilan pertandingan Liga Premier. Cedera paha yang berkelanjutan membuatnya absen sejak Desember 2024. Dengan kondisi ini, United belum mendapatkan nilai sebanding dengan investasi yang mereka keluarkan untuk Mount.

6. Luke Shaw

Luke Shaw sudah menghadapi masalah yaitu tentang cedera nya yang berlarut-larut, yang menghambat performanya di lapangan. Pemain berusia 29 tahun ini hanya bermain 29 menit di Liga Premier musim ini, meskipun gajinya mencapai £150.000 (Rp3,19 miliar) per minggu. Cedera yang menghantui Shaw sejak awal kedatangannya di Manchester United, di mana ia telah menghabiskan lebih dari 1.600 hari dalam kondisi cedera, membuat gajinya tidak sebanding dengan kontribusinya.

7. Tyrell Malacia

Tyrell Malacia, bek sayap yang sempat menjanjikan, juga menjadi beban bagi keuangan United. Karena masalah cedera yang berkepanjangan, Malacia absen dalam 70 pertandingan sejak bergabung dengan klub. Pada Januari 2025, ia dipinjamkan ke PSV Eindhoven, di mana klub Belanda ini menanggung setengah dari gaji £75.000 (Rp1,59 miliar) per minggu. Sementara itu, United masih harus membayar £37.500 (Rp797,5 juta) per minggu untuk jasa Malacia yang belum memberikan dampak besar.

8. Victor Lindelof

Victor Lindelof, yang kontraknya akan berakhir pada musim panas, hanya menjadi starter dalam satu pertandingan Liga Premier musim ini. Gaji mingguannya sebesar £120.000 (Rp2,55 miliar) jelas tidak sebanding dengan perannya yang terbatas di tim. Mengingat kontribusinya yang minim, banyak yang merasa United bisa lebih bijak dalam menggunakan dana tersebut untuk memperkuat lini lainnya.

Penyebab Utama Tagihan Gaji Membengkak

Kedelapan pemain ini adalah penyebab utama mengapa tagihan gaji Manchester United terus membengkak, meskipun kontribusi mereka di lapangan sangat minim. Dengan kondisi klub yang masih terpuruk, pertanyaan mengenai pengelolaan keuangan dan strategi rekrutmen semakin mendesak untuk dijawab. United harus segera mengevaluasi kebijakan mereka dalam manajemen pemain dan berfokus pada investasi yang lebih efisien demi masa depan yang lebih baik.

Baca berita bola lainnya disini